Menjaga Kebinekaan melalui Film Seteru

Rabu, 26 April 2017 - 20:09 WIB
Menjaga Kebinekaan melalui Film Seteru
Menjaga Kebinekaan melalui Film Seteru
A A A
KEBINEKAAN Indonesia merupakan fakta yang harus diterima dan hidup bersama di bawah naungan Pancasila. Pancasila merupakan hasil proses yang panjang dari para founding fathers bangsa ini yang sangat menyadari bahwa Indonesia sangat bineka, berbeda-beda.

Pancasila menyatukan kebinekaan dalam bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila dirancang untuk menampung dan menjadikan keragaman berbagai budaya di Tanah Air ini bersatu menjadi kekuatan.

Namun persatuan dalam kebinekaan tidak mungkin terjadi begitu saja seperti embun turun dari langit, melainkan harus terus dipupuk dan diperjuangankan. Kompetisi politik dan kesenjangan sosial-ekonomi merupakan ujian yang harus dapat diatasi jangan sampai memecah belah bangsa.

Film Seteru (2017) hadir untuk mendiskusikan kembali kebinekaan Indonesia dan merupakan sebuah cara berbudaya untuk memupuk persatuan dalam kebinekaan. Film ini merupakan upaya Direktorat Bela Negara, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menjangkau generasi dengan pesan menjaga kebinekaan untuk memperkuat usaha bela negara.

Menjaga Kebinekaan melalui Film


Film yang digarap sutradara kenamaan Hanung Bramantyo ini mengambil latar konflik dan ketegangan di lingkungan yang lebih kecil, yaitu tawuran sekolah yang marak terjadi di berbagai daerah. Perbedaan status sosial, etnis, rasa solidaritas yang disikapi secara keliru membuat tawuran seperti tak pernah bisa diselesaikan.

Seteru menyampaikan pentingnya menjaga kebinekaan dan menghapus dendam sebagai pekerjaan besar bagi semua anak bangsa agar Indonesia tidak terjerat dalam konflik berlarut-larut. Perbedaan adalah kekuatan, keragaman adalah modal berharga bangsa ini untuk meraih masa depan. Lewat perbedaan dan keragaman itulah seluruh anak belajar untuk menjadi lebih baik.

Mengambil lokasi di Yogyakarta dan Bandung, Seteru melibatkan aktor kawakan Mathias Muchus, Alfie Alfandy, serta sedert bintang muda seperti Yusuf Mahardika dan Bio One. Naskah ditulis Bagus Bramanti, pemenang naskah terbaik Piala Vidia Festival Film Indonesia 2013. Sementara musik digarap Krisna Purna.

Menjaga Kebinekaan melalui Film


Lewat film ini Hanung merasa mendapat tempat untuk menyuarakan kegelisahannya melihat kondisi Indonesia. “Ternyata Kemhan juga punya pikiran yang sama dan kita nyambung. Menjaga kebinekaan adalah kerja besar, semua elemen bangsa harus terlibat. Saya bangga dan bersyukur menjadi sutradara film bertema bela negara ini,” kata Hanung.

Film Seteru akan tayang di bioskop mulai 27 April 2017. [aris]
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6235 seconds (0.1#10.140)